Senin, 20 September 2010

Menyikapi Cap Teroris Atas Salafy – www.antiteroris.com (update 11/11/2009)


bismillah

Para pembaca sekalian, rahimahumullah…

Kejadian-kejadian aksi terorisme di negeri ini dalam beberapa waktu terakhir terus meningkat. Di sisi lain upaya aparat untuk memburu para teroris pelaku pengeboman tak berperikemanusiaan itu terus gencar.

Beberapa pelaku teror berhasil ditangkap. Sangat disayangkan, ternyata di antara mereka yang tertangkap sebelumnya adalah para pemuda muslimin yang dikenal baik di lingkungannya, memiliki semangat beragama yang tinggi, dan pembelaan terhadap Islam. Para orang tua yang mendengar anaknya tewas dalam aksi terorisme atau terciduk oleh aparat, kaget dan terpukul. Tentunya kita heran,
bagaimana paham terorisme bisa masuk menyusup ke generasi muda muslim? Apa benar terorisme merupakan bagian dari ajaran agama?

Lebih rumit lagi, ternyata pada sebagian teroris yang tertangkap atau masih buron, pada mereka ada penampilan syiar agama Islam, misalnya berjenggot, celana di atas mata kaki, baju gamis, istri bercadar, dan syiar ketaatan beragama lainnya.

Tak ayal lagi, sebagian orang menganggap bahwa itu adalah ciri-ciri teroris.
Parah lagi, mereka menganggap setiap orang yang berpenampilan dengan penampilan di atas, maka berarti identik dengan teroris atau orang yang sekelompok/segolongan dengan para teroris! Kondisi ini diperkeruh dengan komentar-komentar para tokoh tidak bertanggung jawab dan asal bicara, yang dilansir oleh media.

Perlu diketahui bahwa penampilan Islami seperti di atas sebenarnya merupakan cara penampilan yang dituntunkan dalam syariat dan dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta diamalkan oleh para sahabat dan para salafush shalih, serta para ulama Ahlus Sunnah yang mulia. Jadi, sebenarnya itu merupakan ciri-ciri seorang muslim yang berpegang teguh dengan agamanya.

Sepantasnya seorang muslim berpenampilan dengan penampilan seperti itu. Namun para teroris tersebut telah menodai ciri-ciri yang mulia ini, dengan mereka terkadang berpenampilan dengan penampilan tersebut. Sehingga sampai-sampai kaum muslimin sendiri tidak mau berpenampilan dengan penampilan Islami seperti di atas, karena beranggapan bahwa penampilan tersebut adalah penampilan teroris.

Nyata-nyata para teroris Khawarij tersebut telah membuat jelek Islam dari segala sisi! Padahal dalam kondisi-kondisi tertentu –dalam rangka menghilangkan jejak misalnya—terkadang mereka tak segan melepas segala atribut penampilan syiar sunnah dari dirinya!! Mencukur jenggotnya sekalipun akan sanggup mereka lakukan!! Penampilan luar semata tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai seseorang sebagai teroris. Jangan apriori terhadap penampilan sunnah dan ajaran
sunnah. Di sisi lain jangan pula terkecoh dengan penampilan tersebut.

Maka, kita perlu tahu apa dan bagaimana paham keagamaan para teroris pelaku peledakan bom Bali, JW.
Marriot, dll. berikut bahaya paham tersebut terhadap Islam dan umat Islam serta kehidupan manusia
.

Apa benar paham dan praktek mereka selama ini ada landasannya dalam Islam? Apa kaitannya dengan jihad?

Benarkah mereka sedang berjuang membela Islam?

Apa semua orang yang berjenggot, berjubah, isterinya bercadar, … dst adalah teroris, atau identik dengan teroris, atau sealiran dengan kelompok teroris?

Silakan simak indeks artikel situs
www.merekaadalahteroris.com dan artikel terkait berikut ini …
A. BUKU PERTAMA

Judul: Mereka Adalah Teroris! (Sebuah Tinjauan Syari’at)
Penulis: Luqman bin Muhammad Ba’abduh
Desain Cover: Royyan, Bayu Enggal Kh@s Desain
Tataletak: Mitra Grafika
Cetakan: Pertama, Ramadhan 1426 H / Oktober 2005 M
Kedua, Dzulqo’dah 1426 H / Desember 2005 M
Penerbit: Pustaka Qaulan Sadida, Perum Villa Bukit Tidar Blok A-1/401 Malang
Telp: (0341) 7062995
Hp. 081334995694
Distributor : Media Sunnah (Jabotabek) 081380713788, Ubadah (Yogyakarta) 0818461238, Hasan Ibnu Harun (Jember) 0331-7758324
1. DARI PENERBIT MEREKA ADALAH TERORIS! (sebuah tinjauan syari’at)
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=18
2. RESENSI MEREKA ADALAH TERORIS
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=7#more-7
3. KATA PENGANTAR CETAKAN PERTAMA -MEREKA ADALAH TERORIS!-
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=20
4. KATA PENGANTAR CETAKAN KEDUA -MEREKA ADALAH TERORIS!-
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=21
5. BIOGRAFI PENULIS
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?page_id=3
6. COPYRIGHT
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?page_id=4
7. KENAPA SIH KOK BICARANYA KASAR?
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=19

B. BUKU KEDUA

Judul Indonesia : MENGIDENTIFIKASI NEO-KHAWARIJ SEBAGAI SEJELEK-JELEK MAYAT DI KOLONG LANGIT
Judul Asli: SYARRU QATLA TAHTA ADIMIS-SAMA‘I KILABUN-NAR
Penulis: Jamal bin Furaihan Al-Haritsi
Cetakan: Pertama, 1424 H/2004 M
Penerbit: Darul Minhaj
Edisi Indonesia: Mengidentifikasi NEO-KHAWARIJ sebagai Sejelek-jelek Mayat di Kolong Langit
Diterjemahkan dan Dijelaskan Oleh: Luqman bin Muhammad Ba’abduh
Cetakan: Pertama, Sya’ban 1428 H/ Agustus 2007 M
Penerbit: Pustaka Qaulan Sadida, Perum Villa Bukit Tidar Blok A-1/401 Malang
Telp: (0341) 7062995
Hp. 081334995694
1. PENGANTAR PENERJEMAH buku Mengidentifikasi NEO-KHAWARIJ sebagai Sejelek-jelek Mayat di Kolong Langit
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=8
2. Mengidentifikasi NEO-KHAWARIJ sebagai Sejelek-jelek Mayat di Kolong Langit
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=5
3. Beberapa Ciri-Ciri Lain Kaum Khawarij
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=35#more-35
4. Paham Al-Khawarij Akan Terus Berlanjut
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=28#more-28
5. Mereka Adalah Teroris – Bantahan atas Teroris
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1016

C. ARTIKEL TERKAIT
1. DARI PENERBIT MENEBAR DUSTA MEMBELA TERORIS KHAWARIJ
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=17
2. MENGAPA MEREKA TERSESAT?
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=14
3. MENGAPA SIBUK MEMBANTAH SESAMA MUSLIM DAN DIAM TERHADAP ORANG KAFIR?
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=11
4. MENGAPA MENGGUNAKAN KATA-KATA KERAS DAN PEDAS
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=12
5. MENGAPA MEREKA TERSESAT?
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=14
6. MENGAPA SIBUK MEMBANTAH SESAMA MUSLIM DAN DIAM TERHADAP ORANG KAFIR?
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=11
7. AGAR ANAK TIDAK MENJADI TERORIS
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=63
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1499
8. MENYIKAPI AKSI-AKSI TERORIS KHAWARIJ
http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=64
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1511
9. Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA – Muqoddimah (Revisi)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1116
10. Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA – Pertama (Revisi)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1117
11. Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA – Kedua (Revisi)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1118
12. Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA – Ketiga (Revisi)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1119
13. Amrozi cs, Mati Syahidkah?
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1371

14. Menyikapi Bom Bali 2 – Terorisme itu Sesat
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1010
15. Jangan Gampang Memvonis Mati Syahid !
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1365
16. Membongkar pemikiran sang begawan teroris (Imam Samudra) I
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=878
17. Membongkar pemikiran sang begawan teroris (Imam Samudra) (2)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=879
18. Jangan Buang BOM Sembarang Tempat !!!
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1516

19. Peringatan: Cadar, Celana Ngatung dan Janggut bukan Ciri-ciri Teroris
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1517

20. Nasehat Kepada Teroris
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1518

21. Penampilan Nyunnah itu Syiar Islam, Bukan Ciri-Ciri Teroris !
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1519

D. Pembelaan atas Negeri Saudi Arabia yang dicap pengusung paham WAHABISME (WAHABI)

Salafi yg kerap diejek dgn Salafi WAHABI Bukanlah Teroris, pengikut ajaran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tidak pernah mengusung paham TERORISME sama sekali.
1. Pembelaan atas negeri pendukung manhaj Salaf (I)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=855
2. Pembelaan atas negeri Saudi – Kembali pada al Haq (II)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=856
3. Pembelaan atas negeri Saudi – Wahabi = Sunni Salafy (III)
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=857
4. Apa dan Siapakah Wahhabi
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1042
5. Sosok Pembaharu : Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1043
6.Sejarah Najd dan Hubungannya dengan Daulah ‘Utsmaniyyah
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=657
7. Apa dan bagaimana paham Wahabi? Benarkah Wahabi mengusung paham terorisme?
Silakan baca versi Inggris di http://www.thewahhabimyth.com/ , berikut judulnya :
WAHHABISM
Orthodox Islam and Wahhabism – is there a difference?Does the Creed of ‘Wahhabism’ Differ From That of Orthodox Islam?
Does Wahhabism endorse suicide bombings? What do the Wahhabis say themselves?Do ‘Wahhabis’ Support Suicide Bombings?
Wahhabism and terrorism – Do Wahhabis support terrorism?Do ‘Wahhabis’ Support Acts of Terrorism?
Wahhabism – Are Wahhabis dangerous?Are ‘Wahhabis’ a Dangerous and Treacherous People?
Osama bin Laden and the Wahhabis – Is his sect Wahhabism?Does Osama Bin Laden Like ‘Wahhabis’?
Do Wahhabis even like Osama bin Laden?Do ‘Wahhabis’ like Osama Bin Laden?
Wahhabism and 9/11 from the words of the WahhabisWhat do ‘Wahhabis’ Think About 9/11?
Stephen Schwartz and Wahhabism – Does he speak justly about the Wahhabis?Has Stephen Schwartz Spoken Justly About ‘Wahhabism’?
OSAMA BIN LADEN
Is Osama bin Laden a Saudi Wahhabi?Is Osama Bin Laden Really a ‘Wahhabi’?
Is Osama bin Laden’s real affiliation with Wahhabism or something else?What Sect Does Osama Bin Laden Belong to?
The Difference Between Osama bin Laden’s sect and WahhabismWhat Kind of Effect has Osama Bin Laden’s Sect Had on the World?
Does Osama bin Laden even like Wahhabis and Wahhabism?Does Osama Bin Laden Like ‘Wahhabis’?
Do Wahhabis even like Osama?Do ‘Wahhabis’ Like Osama Bin Laden?
What is Osama bin Laden’s real objective?Is Fighting the U.S. Osama Bin Laden’s Front for a Different Objective?
WHO’S WHO?
Is Allah a foreign god?Who is Allah?
All about Wahhabis and WahhabismWhat is a ‘Wahhabi’ and What is ‘Wahhabism’?
All about Salafis and SalafismWhat is a Salafi and What is Salafism?
The Muslim Brotherhood of Egypt – al-Ikhwan al-MuslimunThe Group: al-Ikhwan al-Muslimun (The Muslim Brotherhood) of Egypt
Sayyid Qutb a Wahhabi?Who was Sayyid Qutb?
Who was Abu Alaa Maududi?Who was Abu Alaa Maududi?
Who is Hasan al-Banna?Who was Hasan Al-Banna?
Sufis and SufismWhat is a Sufi and What is Sufism?
The Khariji sect, also called the Khawarij, Kharijites, or KhawaarijWhat is a Khariji and Who are the Khawarij?
E. ARTIKEL TENTANG JIHAD, TERORISME & BOM BUNUH DIRI
1. Perintah Taat kepada Allah, Rasul dan Pemerintah
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1035
2. Makna Terorisme dalam Pandangan Islam
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1114
3. Cara-Cara Batil Menegakkan Daulah Islamiyah
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1433
4.Perangi musuh Islam dengan menghidupkan sunnah
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=818
5. Ketentuan dan Prinsip-Prinsip Dalam Berjihad
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1522
6. Islam Menentang Sikap Ekstrim Dan Melampaui Batas
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1523
7. Pembagian Jihad Melawan Orang Kafir Secara Fisik
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1524
8. Sebab Musabab Munculnya Terorisme
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1526
9. Akar Kesesatan Pelaku Terorisme
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1520
10. Dampak Negatif Aksi Terorisme
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1521
11. Hukuman Bagi Pelaku Terorisme Dalam Syari’at
Islam

http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1525
12. Fatwa Para Ulama Senior Ttg Bom Bunuh Diri
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=287
13. Fatwa Para Ulama dalam menyikapi krisis Libanon (Bag. I)
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1083
14. Fatwa Para Ulama dalam menyikapi krisis Libanon (Bag. II)
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1084
15.Fatwa-fatwa Ulama Seputar Bom di Saudi & WTC
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1527
16.NOORDIN END STOP!!!
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1528
17. Mengenal Lebih Dekat Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i – Beliau Bukan Guru Para Teroris
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1530
18. Syaikh Muqbil menentang Usamah bin Ladin cs
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1531
19. Benarkah Syaifudin Zuhri Murid Syaikh Muqbil?
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1533
20. Benarkah Syaikh Muqbil Mengajarkan & Pro Terorisme ?
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1534
21. Peledakan demi peledakan… Inikah Jihad ??
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1535
22. Bombardir atas nama Jihad = Pengikut Setan
http://salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1536

Berikut kumpulan daurah, ceramah, terkait pemberantasan Terorisme dengan Ilmu Al Qur’an dan Sunnah sbb :

1. Daurah “Membongkar Kedok Teroris & Sikap Ahlussunnah Terhadap Pemerintah”.
Penceramah : Al-Ustadz Muhammad As-Sewed (Pengasuh Ma’had Al Anshar Yogyakarta dan Ma’had Dhiya’us Sunnah, Cirebon)

Ceramah pada 19 Dhulqa’da 1430 H / 08 November 2009 di Masjid Al-Mujahidin, Slipi Blok A, Jakarta Barat.

Download disini :
Pertama
Kedua
Ketiga

Daurah di Tegal bersama ustadz Muhammad
Pertama
Kedua
Ketiga

2. Daurah Menyikapi Aksi-Aksi Terorisme Khawarij di Boyolali (25/10/2009)
Penceramah : Al Ustadz Muhammad Afiffudin -hafizhahullah-
(Mudir Ma’had Sedayu Gresik, Alumnus Ma’had Darul Hadits, Sha’da, Yaman)

Download disini :
Pertama
Kedua
Ketiga

3. Daurah : Terorisme Dalam Timbangan Syariat (Karang Anyar, 01/11/2009)
Penceramah : Al Ustadz Ali Basuki, Lc dari Jakarta Alumnus Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia

Download disini :
Pertama
Kedua
Ketiga

4. Daurah : Sebab Terjadinya Terorisme
Penceramah : Al Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain (Penulis buku Jihad Bukan Kenistaan, jihadbukankenistaan.com, Makassar)

Download disini :
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima

5. Daurah Ustadz Muhammad Yahya, Depok, Jakarta, terkait Terorisme

Download disini :
Pertama
Kedua

Demikian indeks ini semoga memudahkan pembaca mengikutinya secara runtut dan mudah mengambil manfaatnya.

Redaksi

http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1515

Disalin dari:http://tukpencarialhaq.wordpress.com/teroris-neo-khawarij/

Senin, 13 September 2010

MEBALAS UCAPAN SELAMAT

إن الحمد لله، نحمده تعالى ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن نبينا محمدا نبيه ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (102) [آل عمران/102]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (1) [النساء/1]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (71) [الأحزاب/70، 71]

فإن أصدق الحديث كتاب الله تعالى، وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وآله وسلم، وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار، وبعد :

Sungguh telah sampai kepadaku berbagai ucapan selamat (salam) dan do'a dari antum atas genapnya umurku pada tanggal 21 Agustus 2010 yang lalu, sedangkan aku menyadari bahwa selama perjalanan mengarungi kehidupan ini amalanku tidaklah seberapa sedangkan amalan itu merupakan bekal kita dalam safar abadi yang akan kita jalani kelak.

Salam itu menunjukkan ketawadhu’an seorang muslim, ia juga menunjukkan kecintaan kepada saudaranya yang lain. Salam menggambarkan akan kebersihan hatinya daripada dengki, dendam, kebencian, kesombongan dan rasa memandang rendah kepada orang lain. Salam merupakan hak kaum muslimin antara satu dengan lainnya, ia merupakan sebab tercapainya rasa saling mengenali, bertautnya hati dan bertambahnya rasa kasih sayang serta kecintaan. Ia juga merupakan sebab diperolehnya kebaikan dan sebab untuk seseorang masuk syurga. Menyebarkan salam adalah salah satu bentuk menghidupkan sunnah Mustofa Shalallahu ‘alaihi wa sallam, karena itulah dalam hal ini aku ucapkan kepada antum jazakumullohukhoironkatsiro sebagai jawaban atas kebaikan dan perhatian antum ini,sesuai sabda Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wa sallam:

]من صُنِعَ إليه مَعْرُوفٌ فقال لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ الله خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ في الثَّنَاءِ

“Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaakallahu khaer (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.”

(HR.At-Tirmidzi (2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah: 4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54. Hadits ini dishahihkan Al-Albani dalam shahih Tirmidzi)

Akhirnya,kita bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar kita diberikan kebaikan yang banyak dan terhindar dari siksa api neraka




Jumat, 20 Agustus 2010

Hadits-hadits Palsu dan Lemah yang Sering Disebut di Bulan Ramadhan

Penulis: Abu Zur’ah Sulaiman bin ‘Ali bin Syihab As-Salafy

Sesungguhnya segala pujian hanya bagi Allah, kami menyanjung-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampunan kepada-Nya, dan kami juga berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan dari kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka sungguh dia termasuk orang yang mendapatkan hidayah, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang bisa memberikan petunjuk kepadanya.

Dan aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk diibadahi dengan benar kecuali Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.

Adapun setelah itu, bahwasanya sebaik-baik perkataan adalah Kalamullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wasallam, dan bahwasanya sejelek-jelek perkara adalah segala sesuatu yang diadakan-adakan, dan segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama ini adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.

Kemudian setelah itu, ketahuilah bahwasanya perbuatan dusta atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan penyakit berbahaya dan sulit diobati yang telah menyebar (di tengah-tengah umat) seperti menyebarnya api pada tumbuhan yang kering. Pernyakit ini merupakan penjerumus ke dalam kebid’ahan, kesesatan, khurafat, menentang dalil, serta menyimpang dari jalan yang lurus dan jalan kaum mu’minin. Berdusta atas nama nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga menyebabkan pelakunya pantas untuk mendapatkan ancaman berupa tempat duduk dari neraka.[1]

Saudara pembaca sekalian, akan kami sebutkan untuk anda beberapa hadits yang dusta (palsu) atas nama nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga hadits dha’if (lemah) yang sering disebut pada bulan yang penuh barakah ini, dengan harapan agar anda berhati-hati darinya, tidak mencampuradukkan antara al-haq dengan al-bathil, dan agar urusan (agama) anda benar-benar di atas ilmu.

HADITS PERTAMA

لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي أَنْ يَكُوْنَ السَّنَة كُلّهَا

“Kalau seandainya hamba-hamba itu tahu apa yang ada pada bulan Ramadhan (keutamaannya), maka niscaya umatku ini akan berangan-angan bahwa satu tahun itu adalah bulan Ramadhan seluruhnya.”

Hadits ini adalah hadits yang didustakan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (palsu).

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah di dalam Shahihnya [III/190], Abu Ya’la Al-Mushili di dalam Musnadnya [IX/180], dan selain keduanya.

Di dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama Jarir bin Ayyub. Tentang rawi yang satu ini, para ulama telah menjelaskan keadaannya, di antaranya:

Abu Nu’aim Al-Fadhl bin Dukain mengatakan bahwa dia suka memalsukan hadits.

Al-Bukhari, Abu Hatim, dan Abu Zur’ah mengatakan bahwa dia adalah Munkarul Hadits.

Ibnu Khuzaimah mengatakan: “Jika haditsnya shahih …”[2]

Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al-Maudhu’at [II/103] dan juga Asy-Syaukani dalam Al-Fawa’id Al-Majmu’ah [hal. 74] menghukumi dia (Jarir bin Ayyub) adalah perawi yang suka memalsukan hadits -yakni pendusta-.

Lihat Lisanul Mizan [II/302] karya Ibnu Hajar.

HADITS KEDUA

رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ أمَّتِي

“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”

Hadits ini adalah hadits yang didustakan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (palsu).

Di dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama Abu Bakr An-Naqqasy. Tentang rawi yang satu ini, para ulama telah menjelaskan keadaannya, di antaranya:

Thalhah bin Muhammad Asy-Syahid mengatakan bahwa Abu Bakr An-Naqqasy suka memalsukan hadits, dan kebanyakannya tentang kisah-kisah.

Abul Qasim Al-Lalika’i mengatakan bahwa tafsir dari Abu Bakr An-Naqqasy justru akan mencelakakan hati, tidak menjadi obat bagi hati-hati ini.

Dan di dalamnya juga terdapat rawi yang bernama Al-Kisa’i yang dikatakan oleh Ibnul Jauzi sebagai rawi yang majhul (tidak dikenal).

Hadits ini diriwayatkan oleh Abul Fath bin Al-Fawaris di dalam Al-Amali dari Al-Hasan Al-Bashri secara mursal.

Al-Hafizh Al-’Iraqi mengatakan dalam Syarh At-Tirmidzi: “Ini adalah hadits dha’if jiddan (sangat lemah), dan dia termasuk hadits-hadits mursal yang diriwayatkan dari Al-Hasan (Al-Bashri), kami meriwayatkannya dari Kitab At-Targhib Wat Tarhib karya Al-Ashfahani, hadits-hadits mursal yang diriwayatkan dari Al-Hasan (Al-Bashri) tidak bernilai (shahih) menurut Ahlul Hadits, dan tidak ada satu hadits pun yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab.”

Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al-Maudhu’at [II/117], Adz-Dzahabi dalam Tarikhul Islam [I/2990], dan Asy-Syaukani dalam Al-Fawa’id Al-Majmu’ah [hal. 95] menghukumi bahwa hadits ini adalah hadits palsu, didustakan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Lihat Lisanul Mizan [VI/202] karya Ibnu Hajar.

HADITS KETIGA

يا أيها الناس انه قد أظلكم شهر عظيم شهر مبارك فيه ليلة خير من ألف شهر فرض الله صيامه وجعل قيام ليله تطوعا فمن تطوع فيه بخصلة من الخير كان كمن أدّى فريضة فما سواه … وهو شهر أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار

“Wahai sekalian manusia, sungguh hampir datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh barakah, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, Allah wajibkan untuk berpuasa pada bulan ini, dan Allah jadikan shalat pada malam harinya sebagai amalan yang sunnah, barangsiapa yang dengan rela melakukan kebajikan pada bulan itu, maka dia seperti menunaikan kewajiban pada selain bulan tersebut …, dan dia merupakan bulan yang awalnya adalah kasih sayang, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.”

Hadits ini adalah hadits munkar, dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah di dalam Shahihnya [III/191], dan beliau mengatakan: “Jika haditsnya shahih.” Maksud ungkapan ini adalah bahwa Al-Hafizh Ibnu Khuzaimah ragu (tidak memastikan) penshahihan hadits ini karena derajat sanadnya yang rendah (tidak sampai derajat shahih), maka jangan ada seorangpun yang mengira bahwa hadits ini shahih menurut Ibnu Khuzaimah.

Lihat Tadribur Rawi [I/89] karya As-Suyuthi.

Hadits ini juga dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman [III/305], Al-Harits bin Usamah dalam Musnadnya [I/412], dan yang lainnya.

Di dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama ‘Ali bin Zaid bin Jud’an yang dikatakan oleh para ulama, di antaranya:

Ibnu Khuzaimah mengatakan bahwa dia tidak bsa dijadikan hujjah karena jeleknya hafalan dia.

Al-Bukhari mengatakan bahwa dia tidak bisa dijadikan hujjah.

Di dalam sanadnya juga terdapat rawi yang bernama Iyas bin Abi Iyas yang dikatakan oleh para ulama, di antaranya:

Adz-Dzahabi mengatakan bahwa dia adalah rawi yang tidak dikenal.

Al-’Uqaili mengatakan bahwa dia adalah rawi yang majhul (tidak dikenal) dan haditsnya tidak mahfuzh (yakni syadz/ganjil).

Abu Hatim mengatakan: “Ini adalah hadits Munkar.” (Al-’Ilal karya Ibnu Abi Hatim [I/249]).

Lihat Lisanul Mizan [II/169] karya Ibnu Hajar, As-Siyar [V/207] karya Adz-Dzahabi, dan As-Silsilah Adh-Dha’ifah [II/262] karya Asy-Syaikh Al-Albani.

HADITS KEEMPAT

إذا كان أوَّل ليلة من شهر رمضان نظر الله إلى خلقِهِ الصيَّام فإذا نظر الله إلى عبدٍ لم يعذِّبْهُ أبدًا،ولله عزَّ وجَلَّ في كُلِّ يومٍ ألف عتيقٍ من النَّار

“Ketika malam pertama bulan Ramadhan, Allah melihat makhluknya, ketika Allah melihat kepada seorang hamba, maka Dia tidak akan mengadzabnya selamanya, dan Allah ‘azza wajalla pada setiap harinya memiliki seribu hamba yang dibebaskan dari neraka.”[3]

Hadits ini adalah hadits yang didustakan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (palsu).

Di dalam sanadnya banyak rawi yang majhul (tidak dikenal) dan rawi yang dituduh berdusta yaitu ‘Utsman bin ‘Abdillah Al-Qurasyi Al-Umawi Asy-Syami yang dikatakan oleh para ulama di antaranya:

Al-Juzajani menyatakan bahwa dia adalah kadzdzab (pendusta), suka mencuri hadits.

Abu Mas’ud As-Sijzi menyatakan dia adalah kadzdzab.

Ibnul Jauzi di dalam Al-Maudhu’at [II/104], Ibnu ‘Arraq di dalam Tanzihusy Syari’ah [II/146], Asy-Syaukani di dalam Al-Fawa’id Al-Majmu’ah [hal. 85], dan yang lainnya menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu, didustakan atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Lihat Lisanul Mizan [V/147] karya Ibnu Hajar.

HADITS KELIMA

صُوْمُوا تَصِحُّوا

“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”

Ini adalah hadits dha’if, dikeluarkan oleh Al-’Uqaili dalam Adh-Dhu’afa’ [II/92], Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir [1190], dan selain mereka.

Di dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama Zuhair bin Muhammad At-Tamimi, riwayat penduduk negeri Syam dari dia adalah riwayat yang di dalamnya banyak riwayat munkar.

Dalam sanadnya yang lain, terdapat rawi yang bernama Nahsyal bin Sa’id, dan dia adalah rawi yang matruk (ditinggalkan haditsnya). Ishaq bin Rahuyah dan Abu Dawud Ath-Thayalisi menyatakan dia adalah rawi yang kadzdzab (pendusta). Di samping itu sanadnya juga terputus.

Dalam sanadnya yang lain juga terdapat rawi yang bernama Husain bin ‘Abdillah bin Dhamirah Al-Himyari yang dikatakan oleh para ulama di antaranya:

Al-Imam Malik menisbahkan dia sebagai rawi yang pendusta.

Ibnu Ma’in menyatakan bahwa dia adalah kadzdzab (pendusta), tidak ada nilainya sedikitpun.

Al-Bukhari menyatakan bahwa dia adalah munkarul hadits (kebanyakan haditsnya munkar).

Abu Zur’ah menyatakan bahwa dia adalah rawi yang tidak ada nilainya sedikitpun, hinakan haditsnya (yakni yang dia riwayatkan).”

Al-Hafizh Al-’Iraqi melemahkan sanadnya, dan Asy-Syaikh Al-Albani melemahkan hadits ini. [As-Silsilah Adh-Dha’ifah (253)].

HADITS KEENAM

أُعطِيت أمَّتِي خمس خِصالٍ في رمضان لم تُعطهنَّ أمَّةٌ قبلهم:خلوفُ فَمِ الصائم أطيبُ عند اللهِ من ريحِ المِسك،وتستغفرُ لهم الحِيتان حتي يُفطروا

“Umatku ini pada bulan Ramadhan diberi lima perangai yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya: (1) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma misk,(2) Ikan-ikan memintakan ampun untuk mereka sampai berbuka …”

Ini adalah hadits dha’if jiddan (sangat lemah).

Dikeluarkan oleh Ahmad dalam Musnadnya [II/292, 310], Al-Harits bin Usamah dalam Musnadnya [I/410], dan selain keduanya.

Di salam sanadnya terdapat rawi yang bernama Hisyam bin Ziyad bin Abi Zaid yang dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar sebagai matrukul hadits (ditinggalkan haditnya).

Asy-Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini sebagai hadits dha’if jiddan (sangat lemah), sebagaimana dalam Dha’if At-Targhib Wat Tarhib [586].

HADITS KETUJUH

إِنَّ شَهْرَ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ لاَ يُرْفَعُ إِلاَّ بِزَكَاةِ الْفِطْرِ

“Sesungguhnya bulan Ramadhan itu tergantung di antara langit dan bumi, tidaklah bisa diangkat kecuali dengan zakat fitrah.”

Ini adalah hadits dha’if.

Diriwayatkan oleh Ibnu Shishri di dalam Al-Amali dan bagian hadits ini hilang, juga diriwayatkan oleh Ibnu Syahin di dalam At-Targhib, dan Ibnul Jauzi di dalam Al-’Ilal Al-Mutanahiyah [II/499].

Di dalam sanadnya terdapat rawi yang bernama Muhammad bin ‘Ubaid yang dikatakan oleh Ibnul JAuzi bahwa dia adalah majhul (tidak dikenal). Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan setelah menyebutkan hadits ini di dalam Lisanul Mizan [V/276]: “Dia adalah rawi yang tidak ada satupun yang mengikutinya.”

Asy-Syaikh Al-Albani mendha’ifkan hadits ini di dalam As-Silsilah Adh-Dha’ifah (43).

-Ditulis secara ringkas oleh Abu Zur’ah Sulaiman bin ‘Ali bin Syihab As-Salafy-.

Dan diterjemahkan secara ringkas[4] pula dari http://sahab.net/forums/showthread.php?t=380588 ditambah sedikit catatan kaki dari penerjemah.

Wallahu a’lam bish-shawab.
[1] Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّار

“Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka.” [Muttafaqun ‘Alaihi dari shahabat Abu Hurairah, Al-Mughirah bin Syu’bah, dan yang lainnya]

[2] Ungkapan seperti ini menunjukkan bahwa beliau tidak memastikan keshahihan hadits sebagaimana yang akan disebutkan dalam penjelasan hadits ketiga setelah ini. Wallahu a’lam.

[3] Demikian lafazh yang tercantum dalam sumber rujukan. Namun di dalam sebagian referensi, -dengan keterbatasan pengetahuan kami-, ditemukan ada perbedaan lafazh, yaitu tentang jumlah hamba yang dibebaskan dari neraka, di referensi tersebut disebutkan berjumlah satu juta. Wallahu a’lam.

[4] Sengaja bagian yang tidak kami terjemahkan adalah beberapa istilah muhadditsin atau istilah dalam ilmu hadits yang belum bisa kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan tepat. Tetapi insya Allah tidak akan mengubah isi dan substansi pembahasan. Wallahu a’lam.

http://www.assalafy.org/mahad/?p=533#more-533

Kamis, 12 Agustus 2010

DA'WAH CACI MAKI

Di era reformasi seperti sekarang ini kegiatan da'wah yang dilakukan oleh kelompok-kelompok keagamaan khususnya kelompok yang berada dibawah bendera Islam sangatlah marak, hal ini tidak terlepas dari angin kebebasan yang telah dihembuskan oleh pemerintah sejak reformasi digulirkan. Sebuah keuntungan memang bagi kaum muslimin manakala kehausan akan informasi-informasi tentang agama Islam ini dapat diperoleh dengan mudah,bahkan ada stasiun televisi yang sengaja mengadakan"kontes" Da'i dan Da'iyah guna menjawab tantangan tersebut.

Tetapi dibalik itu semua, ada beberapa kelompok da'wah yang telah memanfa'atkan momentum ini justru untuk menciptakan suasana yang tidak kondusif di tanah air ini,kondisi masyarakat yang mayoritas masih awam terhadap da'wah yang benar dan mubarokah yaitu yang membawa ummat ini untuk memahami tauhid justru digunakan untuk menyukseskan misi kelompok-kelompok mereka dan lebih parahnya lagi,metode da'wah kelompok-kelompok ini ternyata banyak menuai simpati di masyarakat bahkan ada diantaranya yang ditiru oleh da'i-da'i kampung yang (maaf) banyak menggantungkan hidup dari (kerja) da'wahnya.

Apa metode da'wah mereka itu?salah satu yang paling sering dilakukan adalah mengeritik pemerintah yang sah dengan cara terbuka ditempat-tempat umum, di majlis-majlis da'wah atau dijalan-jalan raya dengan penuh caci maki seakan-akan merekalah orang-orang yang paling benar,

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيْرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ إِلَّا مَاتَ مَيْتَةً جَاهِلِيَّةً

“Barang siapa yang melihat sesuatu ia benci dari pemimpinnya, maka hendaknya ia bersabar atasnya, karena barang siapa yang meninggalkan jama’ah dengan sejengkal, lalu ia mati, kecuali ia akan mati seperti matinya orang jahiliyyah”. [HR. Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (13/5), Muslim dalam Shohih-nya (3/1477), Ahmad dalam Al-Musnad (1/275), dan lainnya]

Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah (mufti Agung Kerajaan Saudi Arabia) pernah ditanya:

Pertanyaan: apakah termasuk manhaj salaf mengeritik penguasa diatas mimbar-mimbar? Dan bagaimana manhaj salaf dalam menasehati penguasa?

Beliau menjawab:

ليس من منهج السلف التشهير بعيوب الولاة وذكر ذلك على المنابر لأن ذلك يفضي إلى الفوضى وعدم السمع والطاعة في المعروف ويفضي إلى الخوض الذي يضر ولا ينفع ,ولكن الطريقة المتبعة عند السلف النصيحة فيما بينهم بين السلطان, والكتابة إليه أو الاتصال بالعلماء الذي يتصلون به حتى يوجه إلى الخير وإنكار المنكر يكون من دون ذكر الفاعل ويكفي إنكار المعاصي والتحذير منها من غير ذكر أن فلانا يفعلها لا حاكم ولا غير حاكم.

ولما وقعت الفتنة في عهد عثمان رضي الله عنه قال بعض الناس لأسامة بن زيد رضي الله عنه : ألا تنكر على عثمان؟! قال: أنكر عليه عند الناس؟! لكن أنكر عليه بيني وبينه,ولا أفتح باب شر على الناس .

ولما فتحوا الشر في زمن عثمان رضي الله عنه وأنكروا على عثمان جهرة تمت الفتنة والقتال والفساد الذي لا يزال الناس في آثاره إلى اليوم, حتى حصلت الفتنة بين علي ومعاوية رضي الله عنه وقتل عثمان وعلي رضي الله عنه بأسباب ذلك, وقتل جم كثير من الصحابة رضي الله عنهم وغيرهم بأسباب الإنكار العلني وذكر العيوب علنا حتى أبغض الناس ولي أمرهم وحتى قتلوه, نسأل الله العافية.

Bukan termasuk manhaj salaf menyebarkan aib para penguasa dan menyebutkannya diatas mimbar-mimbar,sebab yang demikian akan menyebabkan kekacauan, dan penguasa tidak lagi didengarkan dan ditaati dalam perkara yang ma’ruf, dan menyebabkan mereka sibuk dalam perkara yang memudaratkan dan tidak mendatangkan manfaat. Namun metode yang diikuti dari kalangan salaf adalah adanya nasehat antara mereka dengan penguasanya, menulis surat kepadanya, atau menghubungi para alim ulama yang memiliki akses kepadanya sehingga dapat diarahkan kepada kebaikan.

Tetapi karena kenyataannya metode ini lebih disukai oleh mayoritas masyarakat,maka ketika terjadi "huru hara" terhadap pentolan-pentolan da'wah mereka maka berbondong-bondonglah dukungan dari berbagai pihak dengan mengatasnamakan Islam walaupun pihak pendukung tersebut dalam keseharian menjalankan aqidahnya sangatlah kontras dengan yang mereka beri dukungan tersebut.

Penulis masih ingat,manakala negara kita masih terkungkung dalam sistem otoriter Orde Baru, da'wah caci maki terhadap pemerintah walaupun jarang dan tidak jarang diakhiri dengan penangkapan dari petugas yang berwenang sudah mendapat tempat dihati masyarakat ya, mungkin pada saat itu karena jarang ada orang yang berani menentang pemerintah kondisi tersebut menjadi hiburan di masyarakat,dan biasanya besoknya masyarakat akan saling bergunjing menyikapi da'wah semalam bukan mengamalkan nilai-nilai da'wah yang dibawakan karena memang da'wahnya tak bernilai.

Teladan dalam berdakwah, jelas bagi kita. Lihatlah para nabi dan rasul, saat mereka berdakwah tak ada diantara mereka yang melakukan caci maki kepada siapapun.

Allah -Ta’ala- berfirman,

“ Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan Hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabb-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)

Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).(http://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah)

Dari tujuan da'wah diatas kalau seandainya da'wah ini selalu diisi dengan caci maki apakah akan tercapai tujuan tersebut? Wallohua'lam